SISTEM EKSKRESI PADA AVES
A. Ginjal
Seperti halnya manusia, aves juga memiliki ginjal yang berperan sebagai sistem ekskresi pada aves. Sepasang ginjal yang terdapat pada burung memiliki warna coklat serta bertipe metanefors. Ginjal yang bertipe metanefros ini memiliki ciri khas yaitu tidak memiliki segmen khusus, tidak terdapat inefrostoma serta memiliki glomerulus dalam jumlah yang banyak. Hubungan antara ginjal satu dengan yang lainnya ini saling mempengaruhi fungsi dan kinerjanya dalam tubuh burung. Adapun fungsi tugasnya adalah untuk mengambil zat dari sisa yang berupa darah akan tetapi berbentuk urine.
Pada hewan aves tidak terdapat kandung kemih atau vesikaurinair, sehingga saluran ureternya akan langsung menuju pada kloaka. Kloaka sendiri adalah ujung dari 3 saluran pada burung, yaitu saluran urine, saluran kotoran serta saluran reproduksi. Dengan demikian, burung hanya memiliki satu lubang pembuangan dalam tubuhnya yang disebut kloaka tersebut. Hal ini bisa dibilang praktis, akan tetapi apabila terjadi kerusakan pada saluran tersebut maka hal tersebut tentunya dapat membuat kerugian dan bahkan kematian pada burung.
B. Paru Paru
Burung bernafas menggunakan paru-parunya. Paru paru yang terdapat pada burung berjumlah sepasang dan dapat ditemukan pada bagian rongga dadanya yang dilindungi tulang rusuk seperti halnya manusia. Fungsi utama dari paru paru tersebut tidak lain adalah untuk mengeluarkan gas yang berupa karbon dioksida yang dihasilkan dari metabolisme sel tubuhnya. Adapun jalur pernafasan yang terjadi pada burung adalah:
Pada mulanya udara akan masuk melalui lubang hidung yang terletak pada paruhnya. Udara akan masuk kedalam tubuh melalui trakeaTrakea yang bentuknya menyerupai pipa tersebut nantinya akan membawa udara masuk menuju paru-paru untuk melakukan metabolisme tubuhUdara yang telah diolah tersebut nantinya akan dikeluarkan lagi berupa senyawa CO2.
Selain itu, dalam tubuh burung juga terdapat 4 pasang pundi pundi udara atau sering disebut sebagai kantung udara yang biasanya dapat menyebar hingga bagian perut, leher serta sayapnya. Kantung udara ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan paru-parunya, yaitu dapat membuat pernafasan burung menjadi lebih efisien. Adapun fungsi tugas lain dari kantung udara tersebut diantaranya adalah:
- Dapat meringankan tubuh burung ketika burung tersebut terbang
- Dapat memperkeras suara burung dengan cara memperbesar bagian ruang siringnya
- Dapat membantu burung untuk mempertahankan suhu badannya dan mencegah suhu panas yang berlebihan pada kondisis tertentu
- Membantu pernafasan burung pada saat terbang dengan cara menyimpan cadangan oksigen
C. Kulit
Kulit merupakan salah satu sistem eksreksi pada aves yang umumnya akan melapisi tubuhnya. Akan tetapi kulit pada burung yang memiliki fungsi khusus ini dapat ditemukan pada bagian tubuh belakangnya, lebih tepatnya pada ekor burung atau uropygium. Pada bagian ini terdapat sedikit kulit yang didalamnya terdapat kelenjar minyak. Kelenjar minyak tersebut memiliki fungsi tugas untuk menghasilkan minyak yang akan disalurkan keseluruh bagian tubuh burung agar bulunya tidak cepat basah ketika terkena air. Selain itu, kelenjar minyak tersebut juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dalam bentuk lemak agar kebutuhan burung tetap terpenuhi.
Ekskret yang terdapat pada saluran eksreksinya memiliki sifat semisolid yang artinya menyerupai pasta, hal inilah yang mengakibatkan urine pada burung akan keluar bersamaan dengan fesesnya. Pada ekskret sendiri mengandung senyawa asam urat atau 2,6,8-trioxpurine dengan sifat yang sulit larut pada air, kekurangan toksik serta apabila digunakan untuk mengekskresi sesuatu membutuhkan sedikit air agar nantinya tidak menyebabkan kerusakan pada embrionya dan tidak membentuk suatu endapan yang berupa kristal. Dimana apabila terdapat semacam endapan tersebut, maka kemungkinannya burung akan menjadi sakit dan perlu penanganan lebih lanjut.
Perlu diingat bahwa terdapat beberapa burung yang hidup pada lingkungan yang kering, contohnya disini adalah burung gurun pasir. Pada burung jenis ini tentunya memiliki cara adaptasi tersendiri, berbeda dengan burung yang hidup dilingkungan sekitar kita. Mereke akan beradaptasi dengan cara mengubah senyawa limbah yang mengandung nitrogen menjadi asam urat yang tidak mudah larut dan tentunya dapat diekskresikan tanpa membutuhkan banyak air.
Comments
Post a Comment