Posts

Showing posts from 2018

SALAM LESTARI! SALAM KONSERVASI!

Image
ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH SALAM LESTARI!!! SALAM KONSERVASI!!! Apa kabar semua? Semoga kalian yang lagi baca postingn kita dalam keadaan segar bugar alias sehat wal afiat yaaa hehehe. Oh iya sebelum baca-baca lebih lanjut di blog kita, kita mau ngenalin diri kita dulu nihhh. Kita dari Program Studi Pendidikan Biologi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kalau sekarang sih kita masih semester 4. Nah maksud dan tujuan kita bikin blog  ini sebenernya buat memenuhi mata kuliah yang lagi kita ikutin yaitu mata kuliah Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi, tapi untuk selanjutnya kita berharap blog yang udah kita buat bisa bermanfaat untu kalian yang lagi nyari-nyari materi Biologi khususnya materi sistem ekskresi, karna kita bakal ngupload video-video atau gambar-gambar yang berhubungan dengan materi tersebut. Jadi tunggu yaaa, we will be backkkk. SEE YAAA! You can find us on: Instagram :  https://www.instagram.com/excretorysystem

SISTEM EKSKRESI GINJAL

Image
Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya kurang lebih 170 gram, dan terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan berwarna merah keunguan.Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian kanan. Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pel vis). Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas badan malphighi dan saluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian pembuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman. Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal

SISTEM EKSKRESI KULIT

Image
a. Kulit Ari (Epidermis) Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan granula (stratum granulosum), dan stratum germinativum. Lapisan tanduk (stratum korneum) berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tanduk merupakan jaringan mati dan terdiri atas berlapis-lapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh jaringan di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit. Lapisan granula (stratum granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Warna pigmen kulit bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning langsat. Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut diken

SISTEM EKSKRESI PARU-PARU

Image
Bagaimana paru-paru dapat dikatakan sebagai bagian dari sistem ekskresi?  Selain dalam proses pernapasan, paru-paru berperan ganda dalam proses ekskresi. Satu-satunya alat yang dapat membuang sisa metabolisme dalam bentuk gas adalah paru-paru. Ekspresi paru-paru bersamaan dengan respirasi. Fase ekshalasi atau ekspresi pada proses bernapas sebetulnya juga merupaka proses ekskresi. Karbon dioksida dan uap air adalah sisa respirasi dalam setiap sdl tubuh, khususnya dilakukan ole h mitokondria dalam rangka perolehan energi melalui oksidasi makanan. Sisa respirasi berupa gas karbon dioksida dan uap air ini yang diembuskan keluar pada fade ekshalasi. Awalnya, karbon dioksida dan uap air dari sel didifusikan ke darah dalam vena, kemudian dialirkan ke paru-paru untuk diekskresikan. STRUKTUR PARU-PARU: 1. Bronkus Bronkus adalah batang bercabang yang menghubungkan paru-paru kiri, paru-paru kanan, dan trakea. Bronkus tersusun atas tulang rawan, lapisan mukosa, dan otot polos. T

SISTEM EKSKRESI HATI

Image
           Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Peran utamanya membantu proses pencernaan makanan. Di dekat hati terdapat sebuah kantong kecil dengan warna kontras, yauti kantong empedu. Dari hati dikeluarkan cairan empedu yang mengandung zat-zat pengemulsi lemak, juga mengandung pigmen. Pigmen empedu merupakan hasil penghancuran sel-sel darah merah yang sudah tua dan ditumpuk di hati. Hati mengubah dan menghancurkan sampah tersebut. *Hemoglobin tua diubah menjadi pigmen empedu *. Saat cairan empedu memasuki usus, pigmen tidak turut dicernakan. Hanya dilewatkan dan bersatu dengan tinja. Warna kuning tinja merupakan bukti adanya pigmen empedu. Jadi, sampah hemohglobin dibuang melalui tinja. Selain itu, aktivitas bakteri dari usus besar menyebabkan pigmen terserap ke dalam darah. Warna kuning pada plasma darah dan urin berasal dari pigmen empedu juga.       Hati juga mensintesis sejumlah protein menjadi ssnyawa penetral racun, dan dapat menghancurkan bakteri dalam darah

PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI GINJAL

Image
Nah sekarang akan dibahas penyakit-penyakit pada sistem ekskresi. Sekarang dibahas tentang BATU GINJAL. Apa sih batu ginjal itu?  Batu ginjal adalah suatu endapan kecil dan keras yang terbentuk di ginjal dan sering menyakitkan saat buang air kecil. - Lebih dari 150 ribu kasus per tahun (Indonesia) - Dapat ditangani oleh tenaga medis profesional - Membutuhkan diagnosis medis - Sering kali memerlukan uji atau pencitraan laboratorium - Jangka pendek: reda dalam jangka waktu harian hingga mingguan Batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam asam yang mengendap dalam urin yang terkonsentrasi. Batu ginjal ini dapat menyakitkan saat melewati saluran kemih, tetapi biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen. GEJALA Gejala yang paling umum berupa nyeri parah, biasanya di sisi perut, yang sering disertai dengan mual. Membutuhkan diagnosis medis Gejala yang paling umum berupa nyeri parah, biasanya di sisi perut, yang sering disertai deng

PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI HATI

Image
1. Hepatitis Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Pencegahannya adalah dengan melakukan vaksinasi. Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di neg ara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan. Virus hepatitis B penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual 2. Penyakit Kuning Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam

PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI KULIT

Image
1. Jerawat Jerawat adalah penyakit yang biasanya muncul di wajah, leher, punggung, bahu, dada, bahkan di lengan atas. Jerawat disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori kulit oleh kotoran. 2. Dermatitis Dermatitis adalah penyakit peradangan pada kulit dan ditandai dengan kulit yang membengkak, memererah, dan gatal-gatal. 3. Panu Panu adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dan menimbulkan rasa gatal. Rasa gatal akan semakin terasa jika terkena keringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita. Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua. 4. Kudis Kudis (skabies) disebabkan oleh tungau yang dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei. Kudis adalah penyakit yang menular. Penderita akan merasa gatal yang luar biasa. Penyakit ini seringkali dijumpai pada anak-anak. Kudis biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan, pergelangan tanga

PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI PARU-PARU

Image
1. Pneumonia Pneumonia biasa disebut radang paru-paru. Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru. Penyebab utama pneumonia adalah infeksi bakteri, sering kali dari jenis Streptococcus pneumoniae. Pneumonia dapat dipicu menjadi permasalahan sek under oleh infeksi virus di saluran pernapasan atas, seperti flu. 2. Tuberkulosis Penyakit tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh bakter Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk. Gejalanya adalah batuk berdahak lebih dari tiga minggu dan terkadang mengeluarkan darah. TBC dapat menyebabkan kematian. 3. Asma Asma adalah penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan

SISTEM EKSKRESI PADA SERANGGA

Image
      Golongan hewan insekta atau serangga memiliki alat ekskresi yang disebut tubulus malpghi, yaitu buluh-buluh halus berwarna kekuningan. Sekelompok buluh malpighi terikat pada ujung anterior usus belakang.  Cara kerja tubulus malpighi adalah dengan cara menyerap zat-zat yang terlarut dalam darah melalui dinding tubulus. Di dalam tubulus, cairan yang masuk diseleksi, zat yang bermanfaat diserap untuk dikembalikan ke darah t ermasuk air hingga tersisa limbah yang berbentuk padat, yaitu asam urat.  Tubulus malpighi tidak memiliki saluran keluaran. Oleh sebab itu, asam urat disalurkan ke usus belakang. Dengan cara seperti ini, zat sisa metabolisme akan dibuang bersama feses. Dengan demikian, dapat mencegah belalang untuk kehilangan air dari dalam tubuhnya. Bentuk ekskresi ini tidak terdapat pada ekskresi hewan lain.

SISTEM EKSKRESI PADA IKAN

Image
      Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya terdapat dua jenis ikan, yaitu ikan laut dan ikan air tawar. Perbedaan salinitas lingkungan tempat hidup ikan itu menyebabkan perbedaan pada kerja ginjal dari masing-masing ikan.  Pada ikan air tawar, lingkungan hipotonik menyebabkan air masuk terus-menerus ke dalam tubuh. Agar terhindar dari pengenceran tubuh, ginjal ikan harus bekerja keras mengeluarkan air ini dalam bentuk urin. Darah yang membawa air dan g aram-garam akan memasuki kapsula Bowman melalui glomerulus. Pada kapsul bowman akan terjadi filtrasi. Zat-zat yang masih dibutuhkan diserap kembali oleh arteri oeritubuler yang mengelilingi tubulus.  Setelah penyerapan garam-garam tubuh selesai, terbentuklah urin yang pada kenyataannya tidak lebih daripada air saja, sebab sebagian besar limbah nitrogen dibuang secara difusi melalui insang. Dapat dikatakan bahwa bagi ikan air tawar, ginjal merupakan alat keseimbangan air, selain sebagai alat ekskresi. Dari ginjal, urin akan disalu

SISTEM EKSKRESI PADA KATAK

Image
      Alat ekskresi pada katak ialah ginjal opistonefrosyang dihubungkan dengan ureter di vesika urinaria. Berwarna merah kecokelatan serta terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Alat ekskresi lainnya ialah kulit, paru-paru, dan insang. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya bersatu, sedangkan katak betina tidak. Saat mengalami metamorfosis, amfibi mengubah ekskresi amonia menjadi urea. Hal ini terjadi saat larva berubah jadi ber udu dan hewan darat dewasa. Seperti halnya ikan, ginjal pada katak juga berperan dalam pengaturan kadar air dalam tubuh.   Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karena kulit katak permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air yang masuk ke tubuh katak secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatu

SISTEM EKSKRESI PADA REPTIL

Image
      Alat ekskresi pada hewan reptil ada tiga macam, yaitu ginjal, paru-paru, dan kulit. Paru-paru dan kulit digunakan oleh reptile sebagai sarana sistem pernapasan pada hewan reptile. Seperti yang kita ketahui, di dalam paru-paru ada struktur yang disebut dengan alveolus. Alveolus merupakan kantung udara yang kecil namun kaya akan pembuluh darah. Karena strukturnya yang kaya akan pembuluh darah kapiler, maka pada paru-paru inilah proses pertukaran  gas antara oksigen dan karbon dioksida dilakukan. Baca pula sistem peredaran darah pada reptile.      Sementara itu, kulit memiliki peran yang sama yaitu dalam pertukaran gas. Perbedaannya, di sini kulit hanya berperan sebagai organ pernapasan pembantu. Jadi jika paru-paru sedang tidak berfungsi optimal, maka kulit akan mengambil alih sebagian dari peran paru-paru. Lalu alat ekskresi selanjutnya adalah ginjal. Pada artikel kali ini kita akan lebih fokus pada ginjal reptile karena ginjal adalah alat ekskresi yang palin

SISTEM EKSKRESI PADA AVES

Image
A. Ginjal       Seperti halnya manusia, aves juga memiliki ginjal yang berperan sebagai sistem ekskresi pada aves. Sepasang ginjal yang terdapat pada burung memiliki warna coklat serta bertipe metanefors. Ginjal yang bertipe metanefros ini memiliki ciri khas yaitu tidak memiliki segmen khusus, tidak terdapat inefrostoma serta memiliki glomerulus dalam jumlah yang banyak. Hubungan antara ginjal satu dengan yang lainnya ini saling mempengaruhi fungsi dan  kinerjanya dalam tubuh burung. Adapun fungsi tugasnya adalah untuk mengambil zat dari sisa yang berupa darah akan tetapi berbentuk urine.        Pada hewan aves tidak terdapat kandung kemih atau vesikaurinair, sehingga saluran ureternya akan langsung menuju pada kloaka. Kloaka sendiri adalah ujung dari 3 saluran pada burung, yaitu saluran urine, saluran kotoran serta saluran reproduksi. Dengan demikian, burung hanya memiliki satu lubang pembuangan dalam tubuhnya yang disebut kloaka tersebut. Hal ini bisa dibilang prak